advertisements
advertisements
MINANG MagzRegional

Kemendagri Serahkan Insentif Fiskal ke Pemko Padang Panjang

×

Kemendagri Serahkan Insentif Fiskal ke Pemko Padang Panjang

Sebarkan artikel ini
Rakor Pengendalian Inflasi bertempat di Gedung Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta yang diikuti secara daring pada Senin (31/7/2023). (dok. padangpanjang.go.id)

Sebanyak 33 daerah menerima Insentif Fiskal Kinerja dalam Pengendalian Inflasi Daerah Periode I/2023 dari pemerintah pusat yang diserahkan dalam Rakor Pengendalian Inflasi bertempat di Gedung Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta pada Senin (31/7/2023).

Rakor ini diikuti oleh Sekdako Sonny Budaya Putra bersama instansi terkait di Ruang VIP Balai Kota Padang Panjang secara daring.

Mendagri Muhammad Tito Karnavian menyebutkan, pemberian insensif tersebut bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pemerintah daerah dalam pengendalian inflasi di wilayahnya.

“Ini sebagai bentuk penghargaan pada daerah yang telah berkinerja baik dalam pengendalian inflasi dan untuk memacu daerah-daerah lain agar semakin meningkatkan kinerjanya,” ungkap Tito dalam situs padangpanjang.go.id.

Sementara itu, Kabag Perekonomian dan Sumberdaya Alam Setdako Putra Dewangga menyatakan, Pemerintah Kota (Pemko) Padang Panjang akan terus berkomitmen dan melakukan berbagai upaya dalam pengendalian inflasi di kota ini.

Upaya tersebut di antaranya dengan meningkatkan kerja sama dengan perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumbar, TTIC (Toko Tani Indonesia Center) Sumatra Barat (Sumbar) dan daerah penghasil pangan.

Mengintensifkan pemantauan harga dan pelaporan, perencanaan dan penganggaraan kegiatan pengendalian inflasi dalam APBD 2024, serta merealisasikan BTT.

Diungkapkan Putra Dewangga, Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kota Padang Panjang untuk Minggu Keempat Juli ini adalah sebesar -0,069 atau berfluktuasi sangat rendah (penurunan).

“Komoditi utama yang berkontribusi untuk fluktuasi ini adalah beras, daging ayam ras, dan minyak goreng. Secara umum harga-harga 51 komoditi relatif stabil. Fluktuasi terjadi pada pada 10 komoditi dengan satu komoditi yang mengalami kenaikan, yaitu wortel,” ungkapnya. BIG

Facebook Comments Box