Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendorong pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur bersama dengan pemerintah daerah setempat melakukan Uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan, Uji Petik PMK3I dimaksudkan untuk menetapkan dan mengembangkan subsektor ekraf unggulan, sehingga memberikan dampak yang luas terhadap kebangkitan ekonomi dan lapangan kerja masyarakat.
“Kabupaten Pasuruan memiliki ragam potensi ekonomi kreatif, khususnya pada subsektor fesyen, kuliner dan kriya,” ujarnya usai menghadiri Workshop Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif yang berlangsung di Pendopo Nyawiji Ngesthi Wenganing Gusthi, Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (16/4/2024).
Sebagai contoh produk fesyen yang digunakan oleh Menparekraf Sandiaga, merupakan produk fesyen UMKM Pasuruan berupa outer hingga sepatu ecoprint.
“Pasuruan ini memiliki keunggulan ekonomi kreatif yang luar biasa. Saya ingin Kabupaten Pasuruan mengikuti proses uji petik (PMK3I), sehingga terpilihlah subsektor mana yang unggulan,” katanya.
Hal ini perlu dilakukan, lanjut Sandiaga, mengingat ekonomi kreatif adalah pendongkrak dan lokomotif kebangkitan ekonomi.
Utamanya dalam memenuhi target pencapaian lapangan kerja sebanyak 4,4 juta di tahun 2024, sekitar 97% penciptaan lapangan kerja dihasilkan oleh UMKM ekraf.
Kabupaten Pasuruan memiliki destinasi wisata unggulan, seperti desa wisata terbaik yang baru diresmikan oleh Menparekraf, yang memerlukan kehadiran produk ekraf yang bisa menopangnya.
“Harapannya, Kabupaten Pasuruan bisa mengharmonisasikan ini sehingga semakin tinggi geliat ekonominya,” jelasnya. BIG
