Rapat Koordinasi (Rakor) penanganan darurat bencana di wilayah Kabupaten Sukabumi sudah berlangsung.
Kepala Badan nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto memimpin langsung rapat yang digelar di Pendopo Sukabumi ini.
Dalam arahannya, dia menyerukan untuk segera mengaktivasi posko tanggap darurat bencana.
“Segera saja untuk mengaktivasi posko tanggap darurat bencana di wilayah Sukabumi, supaya lebih mudah koordinasi dan fungsi komando bisa berjalan,” ujar Suharyanto.
Melihat kondisi terdampak bencana di Sukabumi, Kepala BNPB menyarankan untuk dibuat dua posko, yakni Posko Utama berada di Pendopo Sukabumi dan Posko Taktis berada di Pelabuhan Ratu.
“Posko Utama bisa dibuat di Pendopo Sukabumi, untuk Posko Taktis berada di Pelabuhan Ratu karena disana banyak titik bencana,” jelasnya.
Dalam kondisi tanggap darurat, BNPB akan terus mendampingi pemerintah daerah dalam upaya percepatan penanganan.
Namun, apabila dirasa situasi sudah mulai kondusif, maka lambat laun akan diserahterimakan kembali kepada pemerintah daerah.
“Besok sudah harus terbentuk, buat juga organisasi logistiknya,” tegas Suharyanto.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Cucun Ahmad Syamsurijal mengapresiasi respon cepat penanganan bencana Sukabumi.
“Saya apresiasi kinerja BNPB dalam penanganan bencana Sukabumi, sudah cukup optimal, sinergitas pemerintah pusat dan daerah sudah berjalan baik,” ungkapnya.
Dalam mengantisipasi terjadinya bencana susulan, BNPB akan melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di sekitar wilayah Sukabumi, Jawa Barat.
Berdasarkan informasi BMKG wilayah Sukabumi masih berpotensi hujan.
Penerapan OMC ini dilakukan untuk mengurangi intensitas cuaca di wilayah terdampak bencana.
“Kami berupaya untuk meminimalisir atau mengurangi jumlah debit hujan yang turun di wilayah Sukabumi dengan Operasi Modifikasi Cuaca,” kata Suharyanto.
Meskipun hujan tidak bisa dihentikan, OMC ini diharapkan dapat mengurangi intensitas hujan yang turun.
Selain untuk mempermudah proses pencarian korban hilang dilapangan, OMC ini juga sebagai bentuk tindakan prefentif dalam mengantisipasi adanya potensi bencana susulan. BIG