advertisements
advertisements
JABAR MagzRegional

Kota Bogor dan Kabupaten Sumedang MoU Penanganan Stunting

×

Kota Bogor dan Kabupaten Sumedang MoU Penanganan Stunting

Sebarkan artikel ini

Wali Kota Bogor Bima Arya menandatangani nota kesepakatan (Memorandum of Understanding/MoU) penanganan stunting dengan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir di Gedung Negara, Kabupaten Sumedang, Rabu (5/4/2023).

MoU tersebut fokus kepada kerja sama penyelenggaraan pemerintah, pembangunan dan pengembangan potensi daerah, serta hibah Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) untuk percepatan penanganan gangguan tumbuh kembang anak atau stunting.

“Saya bersama Bu Sekda, Pak Asisten, para Kepala Dinas dan Camat ingin mempelajari kisah sukses Kabupaten Sumedang mempercepat penanganan stunting,” ujar Bima.

Angka prevalensi stunting di Kabupaten Sumedang sendiri mengalami penurunan signifikan dari 32,2% pada 2018, menjadi 8,27% di tahun 2022.

“Semua tahu kita harus kolaborasi, tapi tidak semua paham bagaimana menurunkan semangat kolaborasi menjadi aksi-aksi yang terstruktur, sistematis dan masif. Sumedang melakukan itu,” kata Bima.

Dia menegaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor ingin sekali melihat bagaimana secara teknis aplikasi dan sistem yang dibangun oleh Pak Bupati itu menggerakan semua.

Menurut Bima, penanganan stunting itu sangat penting dan harus jadi prioritas, karena tidak mungkin bonus demografi direbut tanpa mengatasi stunting.

“Saking pentingnya, baru kali ini sepanjang sejarah republik urusan stunting jadi Key Performance Indicator (KPI) bagi Presiden untuk Jaksa, Polisi dan TNI,” jelas Bima.

Untuk melihat sistem penanganan stunting di Sumedang, Bima Arya dan jajaran mengunjungi langsung ke Dusun Nagrog, Desa Sukamaju, Kecamatan Rancakalong.

Di tempat ini, angka stunting pada 2019 mencapai 19%. Kemudian, turun secara signifikan di angka 8%.

“Kami melihat bagaimana emak-emak kader Posyandu yang militan luar biasa. Emak-emak itu saya agak takjub bagaimana secara fasih berbicara secara teknis tentang IT dan lain-lain. Kita belajar dari Sumedang bagaimana inovasi menggerakan struktur, kultur dan aktor,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menyebutkan, di era kolaborasi ini pihaknya sangat terbuka untuk saling belajar dan saling menginspirasi.

“Wali Kota Bogor Pak Bima Arya ini sahabat saya, sekaligus senior saya. Jadi, banyak inspirasi dari beliau yang menjadi kebijakan kami di Kabupaten Sumedang,” jelas Dony.

Dia menjelaskan bahwa aplikasi berbasis teknologi yang dinamakan Sistem Pencegahan Stunting Terintegrasi (Simpati) turut berkontribusi dalam penanganan stunting di Sumedang.

Aplikasi tersebut, lanjutnya, menyajikan sejumlah data dan informasi yang jelas seperti desa dengan angka prevalensi stunting yang tinggi, data statistik anak yang terkena stunting, hingga penyebab terjadinya stunting di desa tersebut.

Dengan data yang ada, penanganan stunting di setiap desa akan berbeda sesuai dengan kendala yang dihadapi.

Stunting adalah keadaan terhentinya pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi yang kronis.

Bayi atau balita yang menyandang stunting itu menunjukkan gejala yang khas, yakni berat dan tinggi badan yang lebih rendah dibanding rata-rata anak normal.

Kemudian, ada kecenderungan bayi-bayi stunting memiliki lingkar kepala yang lebih kecil. Selanjutnya, penyandang stunting juga mengalami hambatan dalam pertumbuhan kecerdasannya. BIG

Facebook Comments Box