Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) melalui Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta kembali mencetak lulusan unggul yang siap mengemban misi besar memperkuat daya saing dan keberlanjutan industri maritim global.
Dalam acara Sidang Senat Terbuka dan Wisuda Program Magister Terapan Angkatan II di STIP, Kepala BPSDMP Subagiyo menjelaskan, para wisudawan STIP Jakarta adalah generasi baru profesional maritim yang tidak hanya dibekali dengan kompetensi teknis, tetapi juga nilai humanisme, karakter kuat dan visi masa depan.
“Lulusan hari ini harus mampu menghadapi tantangan global dengan kompetensi, inovasi dan integritas. Dunia maritim membutuhkan SDM yang berkarakter, visioner, serta mampu menjawab kebutuhan pasar,” tegasnya.
Dalam sambutannya, dia menyoroti berbagai tantangan besar yang dihadapi industri maritim, termasuk digitalisasi, keberlanjutan dan optimalisasi potensi ekonomi laut.
Empat tantangan utama yang perlu dijawab oleh para lulusan di industri maritim saat ini adalah Digitalisasi dan Teknologi Otonom, yang diprediksi 20% kapal komersial akan menjadi otonom pada tahun 2030.
“Hal ini membawa tantangan baru, khususnya dalam hal keamanan siber, sehingga lulusan STIP diharapkan mampu mengembangkan solusi teknologi dan keamanan siber untuk menjawab tantangan ini,” katanya.
Selain itu, juga tingginya biaya logistik nasional, sekitar 23% dari PDB membutuhkan lulusan untuk berperan dalam menciptakan infrastruktur pelabuhan yang lebih efisien dan mendukung konektivitas antarpulau.
Dia menambahkan, tantangan pengurangan emisi gas rumah kaca, dengan IMO menargetkan pengurangan emisi hingga 50% pada tahun 2050, sehingga para lulusan perlu ditempatkan di garis depan inovasi energi ramah lingkungan.
Indonesia memiliki potensi ekonomi laut yang besar, World Bank memperkirakan bahwa sektor ekonomi laut Indonesia dapat menyumbang 3,5% hingga 4,1% dari PDB pada 2030 jika dikelola dengan baik.
“Namun, kontribusi sektor kelautan Indonesia terhadap PDB saat ini baru sekitar 3%. Sebagai lulusan, anda dapat berperan dalam memaksimalkan potensi ini melalui teknologi, kebijakan, dan pengelolaan sumber daya laut yang lebih berkelanjutan,” tuturnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Sekretaris BPSDMP Capt. Wisnu Handoko dalam orasi ilmiahnya menegaskan transformasi kompetensi SDM profesional untuk menjamin ketahanan dan keberlanjutan maritim.
“Transformasi ini memerlukan SDM yang tidak hanya memahami teknologi baru, tetapi juga mampu mengelola tantangan keselamatan dan keberlanjutan. Dua tren utama yang mempengaruhi industri maritim saat ini, yaitu Dekarbonisasi dan Digitalisasi,” jelasnya.
Dekarbonisasi, upaya mengurangi emisi gas rumah kaca melalui penggunaan bahan bakar alternatif, seperti amonia, hidrogen dan metanol.
Hal ini didorong oleh regulasi International Maritime Organization (IMO) yang menargetkan pengurangan emisi karbon hingga 70% pada tahun 2050.
Digitalisasi, adopsi teknologi, seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT) dan blockchain yang mengubah cara operasional kapal dan logistik pelabuhan.
Dengan mengusung tema Improving Professional Competence to Strengthen the Resilience and Sustainability of The Global Maritime Industry, STIP berkomitmen mencetak SDM profesional yang berdaya saing global dan berkontribusi pada keberlanjutan industri maritim.
Ketua STIP Jakarta Tri Cahyadi melaporkan bahwa pada wisuda ini sebanyak 47 wisudawan dari berbagai latar belakang, termasuk ASN, BUMN dan profesional maritim.
Rincian wisudawan terdiri dari 26 wisudawan Program Studi Pemasaran, Inovasi dan Teknologi dan 21 wisudawan Program Studi Teknik Keselamatan dan Risiko.
Adapun wisudawan terbaik pada Angkatan II ini adalah Achmad Yulianto Riyadi yang meraih IPK sebesar 3,98 dan Catur Ratmoko yang meraih IPK sebesar 3,94.
“Dengan keberhasilan ini, STIP telah menghasilkan total 102 alumni Magister Terapan yang siap berkontribusi pada pembangunan maritim Indonesia dan global slot gacor. Semoga para lulusan terus membawa nama baik almamater dan berperan aktif dalam pengembangan industri maritim yang lebih maju, berkelanjutan, serta inovatif,” katanya. BIG