advertisements
advertisements
Finansial

OJK Sebut 76 Persen Generasi Milenial Punya Beban Utang

×

OJK Sebut 76 Persen Generasi Milenial Punya Beban Utang

Sebarkan artikel ini
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. (Instagram)

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut 76 persen generasi milenial memiliki utang, mengutip Better Money Habits. Oleh karena itu OJK mengingatkan agar milenial memastikan memiliki kemampuan untuk melunasi utang tersebut.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan jenis utang yang dimiliki milenial terdiri dari kredit kendaraan bermotor sebanyak 40 persen, lalu 37 persen kartu kredit, 36 persen kredit pemilikan rumah (KPR), 25 persen kredit pendidikan, 12 persen personal loan dan 11 persen utang terkait kesehatan.

Menurut Friderica, kepatuhan seseorang dalam melunasi utang akan tercatat dalam SLIK atau Sistem Layanan Informasi Keuangan, sebelumnya bernama BI checking. Dengan demikian telat atau gagal bayar akan merusak skor kredit seseorang.

“Kalau kita lihat, sekarang banyak sekali berita anak muda, kemudian pas lamar kerja itu susah karena kena di SLIK checking, dulu namanya BI checking,” ujarnya, Jumat (15/9/2023).

Friderica juga mengingatkan generasi milenial hati-hati menggunakan layanan buy now pay later (BNPL). Apabila tidak digunakan dengan bijak, inovasi ini justru akan menjadi masalah.

“Ini kan bagus sebenarnya tapi hati-hati kalau di atas batas kemampuan bayar jadi nanti terjerat ini,” katanya.

Generasi milenial dan sebagian generasi Z diketahui tercatat sebagai penyumbang terbesar kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) DPD30+ pay later per April 2023.

PT Pefindo Biro Kredit atau IdScore mencatat rasio NPL pay later telah mencapai 9,7 persen atau di atas batas aman rasio NPL 5 persen. Secara nilai hingga bulan keempat tahun ini sebesar Rp3,28 triliun atau naik 72,6 persen yoy.

Berdasarkan umur, rentang usia 20-30 tahun menyumbang 47,78 persen terhadap NPL pay later. Kemudian diikuti usia 30-40 tahun (lebih dari 20 persen), 40-50 tahun, dan kurang dari sama dengan 20 tahun. BIG

Facebook Comments Box