advertisements
advertisements
Kesehatan

Pemkot Samarinda Lakukan Apel Kesiapsiagaan Bencana Jelang Nataru

×

Pemkot Samarinda Lakukan Apel Kesiapsiagaan Bencana Jelang Nataru

Sebarkan artikel ini
Saat Apel Kesiapsiagaan di halaman Balaikota Samarinda, baru-baru ini. (dok. samarindakota.go.id)

Wali Kota Samarinda Andi Harun menyatakan bahwa banjir, kebakaran dan tanah longsor, merupakan persoalan Kota Samarinda yang hingga kini masih sering menjadi persoalan yang komplek serta multidimensi.

“Ini perlu ditangani secara terencana, terintegrasi berbasis karakteristik geologi, lingkungan dan Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan melibatkan semua pemangku kepentingan,” katanya saat memimpin Apel Kesiapsiagaan di halaman Balaikota Samarinda, baru-baru ini.

Sebagaimana Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 400.6.3/6940/BAK perihal Peningkatan Kesiapsiagaan Pemerintah Daerah pada saat Natal tahun 2023 dan Tahun Baru 2024 bidang Trantibumlinmas, bahwa dalam rangka antisipasi meningkatnya mobilitas masyarakat selama hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru), serta mengoptimalkan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat.

“Selain meningkatkan koordinasi dalam penanggulangan bencana, tugas pemerintah dalam hal ini bukan hanya membuat perencanaan penanggulangan bencana saja, melainkan juga membuat analisis serangkaian pra-bencana saat waktu terjadinya bencana, maupun pasca bencana, saat waktu selesainya bencana, agar bencana ini tidak terulang kembali,” ujar Wali Kota.

Untuk itu, dengan adanya apel kesiapsiagaan bencana ini, Wali Kota juga berharap akan mempermudah koordinasi penanggulangan bencana lintas sektoral, baik itu antar instansi, relawan, dunia usaha, akademisi, media dan stakeholder, serta dapat mempertajam upaya – upaya penanggulangan bencana di Kota Samarinda.

Jadi, lanjutnya, menghasilkan perencanaan terpadu, terukur dan terstruktur serta terarah yang melibatkan seluruh institusi terkait dalam penanggulangan bencana, terkhusus dalam memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga yang akan melakukan ibadah Natal dan malam pergantian tahun.

“Meskipun bencana tidak bisa diprediksi sewaktu-waktu, maka diperlukan optimalisasi kebutuhan, seperti pemeliharaan, pengecekan, tersedianya peralatan, biaya, dan logistik,” jelas Andi Harun. BIG

Facebook Comments Box