advertisements
advertisements
JATIM MagzRegionalTransportasi

Transportasi di Sumenep dan Kepulauan Sekitar Madura Jadi Perhatian Menhub

×

Transportasi di Sumenep dan Kepulauan Sekitar Madura Jadi Perhatian Menhub

Sebarkan artikel ini
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melihat peta transportasi di Pulau Madura saat beraudiensi dengan Bupati Sumenep Achmad Fauzi di Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Jakarta, Rabu (17/5/2023). (dok. kemenhub)

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi beraudiensi dengan Bupati Sumenep Achmad Fauzi di Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Jakarta, Rabu (17/5/2023).

Pertemuan tersebut untuk membahas upaya peningkatan pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Kepada Menhub, Bupati Sumenep menyampaikan sejumlah aspirasinya, di antaranya optimalisasi Bandara Trunojoyo, pembukaan penerbangan perintis dan reaktivasi jalur kereta api di Madura.

Achmad Fauzi mengungkapkan, kehadirannya sekaligus untuk menyuarakan dan menindaklanjuti Perpres Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kepulauan Madura dan sekitarnya.

“Setelah muncul Perpres ini, lalu ada pandemi Covid-19. Sekarang setelah Covid sudah selesai, kami sampaikan kembali kepada pemerintah pusat, untuk dilakukan kajian lebih lanjut agar Madura bisa lebih maju lagi,” ujar Bupati.

Terkait dengan optimalisasi Bandara Trunojoyo, dia menjelaskan, kehadiran bandara yang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada April 2022 perlu dioptimalkan agar penerbangannya semakin ramai.

Kehadiran Bandara Trunojoyo diharapkan mampu meningkatkan konektivitas dari dan ke Pulau Madura, serta membuka keterisolasian pulau-pulau terpencil yang ada di sekitarnya, seperti Pulau Bawean dan Pulau Pagerungan.

“Bandara ini cukup megah dan kami akan mencoba berbagai formulasi agar penerbangan dari dan ke Sumenep semakin ramai usai pandemi Covid-19 berakhir,” tuturnya.

Selanjutnya, Achmad Fauzi juga tengah mengupayakan membuka penerbangan perintis untuk memperlancar aksesibilitas ke pulau-pulau terpencil.

Salah satu upaya yang dilakukan yaitu bekerjasama dengan perusahaan swasta Elnusa sebagai pemilik landasan udara (air strip) di Pulau Masalembu, salah satu pulau terpencil di Kabupaten Sumenep.

“Ini menjadi fokus kami, karena kalau naik kapal perintis bisa dua jam hingga tiga jam perjalanan. Kami mohon dukungan dari Kemenhub,” tuturnya.

Selain itu, Bupati juga menyampaikan terkait reaktivasi (menghidupkan kembali) jalur kereta api di Madura, yang diharapkan memperlancar aksesibilitas dan mengefisienkan biaya transportasi.

Achmad Fauzi juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran Kemenhub yang telah melancarkan penyelenggaraan layanan transportasi di masa Angkutan Lebaran 2023 di Pulau Madura.

Sementara itu, Menhub menyatakan, siap mendukung pemerintah daerah untuk meningkatkan konektivitas di Pulau Madura.

Kemenhub, lanjutnya, berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan sarana dan prasarana transportasi yang ada di Kabupaten Sumenep, serta daerah lainnya di Pulau Madura.

“Sesuai arahan Presiden bahwa Madura mendapat perhatian dan kami secara intensif mengupayakan itu. Saat masa mudik Lebaran, saya tugaskan khusus Dirjen Perhubungan Laut untuk memastikan aksesibilitas dari dan ke Madura berjalan baik, dan Alhamdulillah pelaksanaannya relatif tidak ada masalah,” ungkapnya.

Menhub mengatakan, aksesibilitas dari dan ke Sumenep sudah cukup lengkap, salah satunya dengan dibangunnya Bandara Trunojoyo.

“Penerbangan komersil akan terus ditingkatkan melalui kerja sama pemda, maskapai dan juga Kemenhub. Dengan bangunan terminal bandara yang cukup luas, bisa dimanfaatkan untuk pengembangan UMKM,” ujarnya.

Lebih lanjut Menhub menyampaikan, pembangunan kapal roro akan dilakukan untuk memperlancar pergerakan kendaraan dan logistik.

“Komoditi pertambangan dan logistik lainnya secara point to point bisa diangkut langsung ke pabrik, sehingga biaya lebih ekonomis dan perjalanan lebih cepat,” katanya.

Kemudian terkait dengan reaktivasi jalur kereta api di Madura kurang lebih sepanjang 200 km, Menhub menegaskan akan melakukan kajian.

“Memang di Madura harus dikembangkan angkutan yang lebih massal, seperti kereta api, tapi ini harus didetailkan lagi studinya dan kami apresiasi jika ada swasta yang mau bekerja sama,” jelas Menhub. BIG

 

 

 

Facebook Comments Box