Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar dalam masa tanggap darurat bencana itu menyiapkan dua alat berteknologi canggih yakni drone khusus penyelamatan (rescue) untuk membantu para petugas dalam operasi penyelamatan.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Makassar Achmad Hendra Hakamuddin mengatakan, dua drone rescue itu akan memaksimalkan kerja-kerja dari tim SAR, khususnya dalam menjangkau wilayah sulit.
“Drone rescue ini punya fitur canggih dan bisa memaksimalkan tim dalam melakukan kerja-kerja penyelamatan serta evakuasi,” ujarnya.
Achmad Hendra menjelaskan, untuk drone rescue memiliki fitur yakni speaker, lampu dan dilengkapi dengan infra merah. Di mana, fitur-fitur tersebut tidak dimiliki oleh drone pada umumnya.
Untuk fitur speaker, biasanya digunakan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat khususnya bagi mereka yang terjebak banjir di wilayahnya.
“Misalnya terjadi bencana banjir, drone ini akan sangat membantu. Apalagi, ketika ada warga yang terjebak. Drone bisa dimaksimalkan pencarian dan bisa juga menyampaikan suara agar tim SAR mengetahui kondisi dan keberadaan korban,” jelasnya.
Selain drone, dia juga mengaku memiliki alat Remotely Operated Vehicle (ROV) dalam tanggap darurat bencana.
ROV adalah salah satu jenis robot bawah air yang dikendalikan menggunakan remote control.
Komunikasi antara remote control dengan robot dapat melalui media kabel atau tanpa kabel (wireless).
“ROV memiliki keunggulan yang dapat mengukur kedalaman air hingga 200 meter. Dengan fitur yang dimiliki adalah lampu dan hand robot atau capit. Hand robot itu dalam membantu mengevakuasi korban tenggelam hingga bobot 100 kilo gram,” ungkapnya.
Achmad Hendra menyebutkan, untuk ROV telah dilakukan uji coba hanya saja untuk dalam operasi belum pernah dilakukan, karena pengadaan ROV baru dilakukan di akhir tahun 2023.
Selain kedua alat canggih tersebut, Hendra menuturkan, dalam menghadapi cuaca buruk yang terjadi di Kota Makassar, pihaknya menyiapkan tim sebanyak 122 personel. BIG